1 Memberikan rasa yang khas pada makanan. Peralatan masak dari tanah liat terbuat dari tanah liat yang bersifat basa. Sifat ini memungkinkannya berinteraksi dengan asam dalam makanan saat memasak, sehingga menyeimbangkan pH-nya. Tidak hanya membuat makanan menjadi lebih sehat, tetapi juga memberikan aroma yang harum.
Proses Pembuatan Gerabah yang merupakan keramik dibuat oleh para perajin tradisional. Gerabah dibuat dengan membentuk tanah liat menjadi suatu objek, yang umumnya menggunakan tangan. Secara umum, pengertian gerabah adalah salah satu jenis barang yang dibuat dari bahan khusus dan juga keahlian khusus. Gerabah juga dapat kita temukan dalam keseharian kita. Beberapa macam gerabah meliputi piring, kendi, guci, tempayan, anglo, kuali, celengan, dan pot. Untuk mengetahui pengertian, contoh pemanfaatan dalam kehidupan sehari-hari, dan proses pembuatan gerabah, mari simak penjelasan yang disajikan secara ringkas dalam artikel berikut. Asal-Usul GerabahFungsi Gerabah1. Fungsi Gerabah Sebagai Alat untuk Upacara Keagamaan2. Fungsi Gerabah Sebagai Alat Rumah Tangga3. Fungsi Gerabah Sebagai Perhiasan dan Penanda StatusContoh Penggunaan GerabahProses Pembuatan GerabahTeknik dalam Proses Pembuatan Gerabah1. Teknik Lempeng Slabing2. Teknik Plat Pinching3. Teknik Pilin Coiling4. Teknik Putar Throwing5. Teknik Cetak Tekan Press6. Teknik Cor atau Tuang Asal-Usul Gerabah Tajine gerabah Maroko. Gerabah diperkirakan telah ada sejak masa prasejarah, tepatnya setelah manusia hidup menetap dan mulai bercocok tanam. Situs-situs arkeologi di Indonesia, telah ditemukan banyak gerabah yang berfungsi sebagai perkakas rumah tangga atau keperluan religius seperti upacara dan penguburan. Gerabah yang paling sederhana dibentuk dengan hanya menggunakan tangan, yang berciri adonan kasar dan bagian pecahannya dipenuhi oleh jejak-jejak tangan sidik jari, bentuknya pun kadang tidak simetris. Selain dibuat dengan teknik tangan, gerabah yang lebih modern dibuat dengan menggunakan tatap batu dan roda putar. Pada awalnya, gerabah dibuat dengan bentuk polos dan mudah rapuh, tetapi saat ini tembikar tersedia dalam berbagai macam bentuk, motif, gambar, atau lukisan khas dan daya tahan lebih lama. Gerabah di Indonesia dibawa melalui kebudayaan Sa Huynh, suatu kebudayaan kuno di daerah Vietnam selatan Champa yang terkenal akan seni gerabah dan tembikar kunonya. Gerabah merupakan suatu hasil seni dan teknologi untuk menghasilkan barang dari tanah liat yang dibakar, seperti, genteng, porselin, dan sebagainya. Gerabah telah dikenal sejak zaman prasejarah, dan biasanya digunakan sebagai alat rumah tangga. Dalam ilmu purbakala arkeologi, istilah lain gerabah atau keramik tradisional ini adalah kereweng, pottry, terracotta dan tembikar. Istilah tersebut dipergunakan untuk menyebut pecahan-pecahan periuk dan alat lainnya yang dibuat dari tanah liat dan ditemukan di tempat-tempat pemakaman zaman prasejarah. Barang-barang tanah bakar yang ditemukan di luar sarkofagus peti mati dari batu berupa jembung, piring-piring kecil, periuk-periuk kecil, stupa-stupa kecil dan sebaginya. Mengutip buku Sejarah Nasional Indonesia II Zaman Kuno oleh Tim Nasional Penulisan Sejarah Indonesia, gerabah atau tembikar di Indonesia sudah ada sejak zaman Neolitikum yang ditemukan di beberapa tempat di Indonesia. Sisa-sisa gerabah dari sejak bercocok tanam telah ditemukan di Banyuwangi Jawa Timur, Kelapa Dua Bogor Jawa Barat, Kalumpang dan Minanga Sipakka Sulawesi, dan disekitar danau Bandung Jawa Barat. Teknik proses pembuatan gerabah dari masa tersebut masih sangat sederhana, yaitu dengan teknik tangan dan pembakaran tradisional. Pembakaran tradisional adalah pembakaran secara terbuka, dalam lubang dangkal beralas tanah liat dengan api rerumputan menyala. Teknik proses pembuatan gerabah seperti itu masih digunakan sampai sekarang oleh sebagian perajin keramik di Indonesia. Untuk mendapatkan gerabah yang menarik, salah satu yang dilakukan oleh pembuat gerabah adalah dengan memberikan motif hias pada gerabah. Pada gerabah yang digunakan untuk rumah tangga biasanya bermorif sederhana atau polos, sedangkan gerabah-gerabah untuk kepentingan lain tentunya memerlukan motif yang lebih baik. Fungsi Gerabah Gerabah adalah kerajinan yang telah diproduksi secara turun temurun selama beberapa periode. Jika ditelaah, fungsi gerabah yang paling penting, baik di masa sekarang maupun di masa lalu, adalah penggunaannya sebagai wadah, terutama untuk penyimpanan, persiapan, pergerakan dan penyajian makanan. Berikut ini adalah beberapa fungsi gerabah dalam kehidupan sehari-hari, terutama fungsi gerabah dalam kebudayaan Indonesia, yang perlu kalian ketahui 1. Fungsi Gerabah Sebagai Alat untuk Upacara Keagamaan Gerabah, biasanya yang berbentuk cawan atau kendi, digunakan sebagai sarana-sarana upacara seperti misalnya sebagai sarana meletakan air suci, dan lain sebagainya. 2. Fungsi Gerabah Sebagai Alat Rumah Tangga Dalam fungsinya sebagai alat-alat rumah tangga, gerabah antara lain digunakan sebagai alat memasak ataupun wadah-wadah seperti kendi untuk menampung air, mangkuk untuk wadah makanan, gelas untuk wadah minuman, tungku untuk memasak, dan sebagainya. 3. Fungsi Gerabah Sebagai Perhiasan dan Penanda Status Pada masa Jawa Kuno, gerabah keramik digunakan sebagai penanda status. Pada masa itu, keramik-keramik asing adalah barang mewah yang hanya bisa dimiliki kaum-kaum bangsawan tertentu seperti raja. Indikasi dari hal ini antara lain terlihat dari penggambaran guci Tiongkok pada arca-arca dari masa Singhasari dan Majapahit. Beberapa artefak lain yang juga menunjukan status ekonomi adalah celengan pada masa Majapahit yang menunjukan kemapanan ekonomi. Contoh Penggunaan Gerabah Untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, manusia pasti membutuhkan berbagai macam peralatan. Misalnya dalam kegiatan memasak, mandi, dan lain sebagainya. Salah satu jenis alat yang banyak digunakan sejak zaman dulu adalah gerabah atau tembikar. Gerabah adalah perkakas yang terbuat dari tanah liat yang dibentuk dan diolah, sehingga menjadi barang layak pakai. Gerabah adalah perkakas yang terbuat dari tanah liat yang dibentuk kemudian dibakar kemudian dijadikan alat-alat yang berguna membantu kehidupan manusia. Penjelasan mengenai pengertian gerabah juga disebutkan secara rinci oleh Insih Wilujeng 2020192 yang menjelaskan bahwa gerabah adalah perkakas yang terbuat dari tanah liat atau tanah lempung. Dia juga memaparkan bahwa dahulu proses pembuatan gerabah terbatas untuk keperluan rumah tangga saja seperti kendi atau wadah air minum, peralatan masak, gentong dan masih banyak lagi. Namun, karena perubahan zaman yang semakin maju, proses pembuatan gerabah mengalami pengembangan fungsi dan pemanfaatan, sehingga tidak terbatas pada perabotan rumah tangga saja, namun juga barang lain yang memiliki nilai jual tinggi di pasaran, misalnya saja vas bunga, guci, dan benda lainnya yang memiliki nilai estetika. Dikarenakan gerabah hanya dapat dibuat dengan bahan khusus yaitu tanah liat atau tanah lempung, kerajinan gerabah ini hanya dapat ditemukan di daerah khusus di Indonesia. Seperti yang dijelaskan oleh Dwi Iriyanto 2015528, yang memaparkan bahwa bahan baku gerabah adalah hasil pertambangan kaolin dan tanah liat, sehingga akan lebih efisien apabila mendirikan industri gerabah di lokasi tersebut. Contoh daerah yang banyak menghasilkan gerabah dengan kualitas baik antara lain Kasongan, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Pundong, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Banyumulek, Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat. Pagerjurang, Klaten, Jawa Tengah. Gerabah merupakan hasil kerajinan dengan prospek cukup baik untuk dikembangkan mengingat potensi pasar yang semakin luas pengunaannya seperti souvenir, patung guci, hiasan dinding, vas bunga, pot bunga, peralatan dapur dan lain sebagainya. Pemesan sebagian besar menginginkan gerabah yang masih polos. Pemesan yang akan melukis dan mengecat gerabahnya dan kemudian menjual langsung ke konsumen. Dengan cara ini pemesan akan mendapat keuntungan lebih besar. Pemasaran gerabah terbesar di Indonesia meliputi Jember, Bondowoso, Situbondo, Banyuwangi, Surabaya dan Bali. Permintaan terbesar berasal dari pengusaha di Bali dalam bentuk suvenir. Pengambilan tanah liat. Tanah liat diambil dengan cara menggali secara langsung ke dalam tanah yang mengandung banyak tanah liat yang baik. Tanah liat yang baik berwarna merah coklat atau putih kecoklatan. Tanah liat yang telah digali kemudian dikumpulkan pada suatu tempat untuk proses selanjutnya. Persiapan tanah liat. Tanah liat yang telah terkumpul disiram air hingga basah merata kemudian didiamkan selama satu hingga dua hari. Setelah itu, kemudian tanah liat digiling agar lebih rekat dan liat. Ada dua cara penggilingan yaitu secara manual dan mekanis. Penggilingan manual dilakukan dnegan cara menginjak-injak tanah liat hingga menjadi ulet dan halus. Sedangkan secar mekanis dengan menggunakan mesin giling. Hasil terbaik akan dihasilkan dengan menggunakan proses giling manual. Proses pembentukan. Setelah melewati proses penggilingan, maka tanah liat siap dibentuk sesuai dengan keinginan. Aneka bentuk dan disain depat dihasilkan dari tanah liat. Seberapa banyak tanah liat dan berapa lama waktu yang diperlukan tergantung pada seberapa besar gerabah yang akan dihasilkan, bentuk dan disainnya. Perajin gerabah akan menggunakan kedua tangan untuk membentuk tanah liat dan kedua kaki untuk memutar alat pemutar perbot. Kesamaan gerak dan konsentrasi sangat diperlukan untuk dapat melakukannya. Alat-alat yang digunakan yaitu alat pemutar perbot, alat pemukul, batu bulat, kain kecil. Air juga sangat diperlukan untuk membentuk gerabah dengan baik. Penjemuran. Setelah bentuk akhir telah terbentuk, maka diteruskan dengan penjemuran. Sebelum dijemur di bawah terik matahari, gerabah yang sudah agak mengeras dihaluskan dengan air dan kain kecil lalu dibatik dengan batu api. Setelah itu baru dijemur hingga benar-benar kering. Lamanya waktu penjemuran disesuaikan dengan cuaca dan panas matahari. Pembakaran. Setelah gerabah menjadi keras dan benar-benar kering, kemudian banyak gerabah dikumpulkan dalam suatu tempat atau tungku pembakaran. Gerabah-gerabah tersebut kemudian dibakar selama beberapa jam hingga benar-benar keras. Proses ini dilakukan agar gerabah benar-benar keras dan tidak mudah pecah. Bahan bakar yang digunakan untuk proses pembakaran adalah jerami kering, daun kelapa kering ataupun kayu bakar. Penyempurnaan. Dalam proses penyempurnaan, gerabah jadi dapat dicat dengan cat khusus atau diglasir, sehingga terlihat indah dan menarik sehingga bernilai jual tinggi. Proses pembuatan gerabah yang cukup berat dirasakan oleh pengrajin adalah pelumatan bahan baku gerabah. Namun, proses pelumatan bahan yang sebelumnya dilakukan secara manual tersebut telah diselesaikan dengan mesin pelumat. Sementara itu, proses pembuatan gerabah yang selanjutnya yang membutuhkan perhatian adalah proses pembakaran. Proses ini cukup memb utuhkan waktu yang lama sekitar 1 hari 12 jam pembakaran terus-menerus. Pada proses pembakaran ini para pengrajin biasanya menggunakan kayu bakar atau jerami. Bila dikonversi, dengan menggunakan bahan bakar tersebut, membutuhkan jumlah kayu bakar dan biaya yang cukup besar. Teknik dalam Proses Pembuatan Gerabah Bahan dasar yang digunakan untuk membuat gerabah adalah tanah liat. Sebelum dibuat gerabah, tanah liat tersebut diproses terlebih dahulu dalam beberapa tahapan. Selain itu, ada juga bahan tambahan lain, yaitu kaolin. Tanah liat yang sudah siap kemudian dibentuk dengan tangan langsung atau menggunakan alat putar. Bentuk gerabah yang akan dibuat disesuaikan dengan fungsi benda tersebut saat digunakan. Ada gerabah yang digunakan untuk alat memasak seperti periuk dan belanga, ada yang digunakan untuk menyimpan air atau beras seperti tempayan, ada yang digunakan untuk menyimpan air minum seperti kendi, dan ada yang digunakan untuk hiasan seperti guci dan vas bunga. Dalam membuat benda yang terbuat dari bahan tanah liat diperlukan teknik-teknik tertentu agar dalam prosesnya mudah dan efektif. Adapun teknik-teknik yang biasanya digunakan oleh pembuat gerabah atau keramik antara lain teknik lempeng, teknik plat, teknik pilin, teknik putar, teknik cetak tekan, dan teknik tuang. 1. Teknik Lempeng Slabing Teknik lempeng slabing merupakan teknik yang digunakan untuk membuat benda gerabah berbentuk kubistis dengan permukaan rata. Teknik ini diawali dengan pembuatan lempengan tanah liat dengan menggunakan rol kayu penggilas. Setelah menjadi lempengan dengan ketebalan yang sama, kalian dapat memotong dengan pisau atau kawat sesuai dengan ukuran yang kalian inginkan. Selanjutnya, kalian dapat membuat menjadi bentuk kubus atau persegi. Kemudian, tahap akhir diberi hiasan dengan cara ditoreh pada saat tanah setengah kering. 2. Teknik Plat Pinching Teknik plat pinching merupakan teknik membuat keramik dengan cara memplat tanah liat langsung menggunakan tangan. Tujuan dari penggunaan teknik ini adalah agar tanah liat lebih padat dan tidak mudah mengelupas sehingga hasilnya akan tahan lama. Proses plat dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut. Ambil segumpal tanah liat plastis. Tanah liat tersebut diulet-ulet dan diplintir-plintir dengan ibu jari sambil dibentuk sesuai dengan bentuk benda yang kamu inginkan. Haluskan menggunakan kuas atau kain halus. 3. Teknik Pilin Coiling Teknik pilin coiling adalah cara membentuk tanah liat dengan bentuk dasar tanah liat yang dipilin atau dibentuk seperti tali. Cara melakukan teknik ini adalah segumpal tanah liat dibentuk pilinan dengan kedua telapak tangan. Ukuran tiap pilinan disesuaikan dengan ukuran yang kalian inginkan. Panjangnya pilinan juga disesuaikan dengan kebutuhan. Kemudian, pilinan tanah liat tersebut kalian susun secara melingkar, sehingga menjadi bentuk yang kalian inginkan. Jangan lupa tiap susunan ditekan dan tambahkan air agar menempel. 4. Teknik Putar Throwing Untuk membuat gerabah dengan teknik putar throwing, Anda memerlukan alat bantu berupa subang pelarik atau alat putar elektrik. Cara melakukan teknik ini adalah dengan mengambil segumpal tanah liat yang plastis dan lumat. Setelah itu, taruhlah tanah liat di atas meja putar tepat di tengah- tengahnya. Lalu, tekan tanah liat dengan kedua tangan sambil diputar. Bentuk tanah liat sesuai dengan bentuk yang diinginkan. Teknik putar umumnya menghasilkan benda berbentuk bulat atau silindris. 5. Teknik Cetak Tekan Press Teknik cetak tekan dilakukan dengan menekan tanah liat yang bentuknya disesuaikan dengan cetakan. Teknik ini dilakukan untuk mendapatkan hasil dengan waktu yang cepat. 6. Teknik Cor atau Tuang Teknik cor atau tuang digunakan untuk membuat gerabah dengan menggunakan acuan alat cetak. Tanah liat yang digunakan untuk teknik ini adalah tanah liat cair. Cetakan ini biasanya terbuat dari gips. Bahan gips digunakan karena gips dapat menyerap air lebih cepat sehingga tanah liat menjadi cepat kering. Nah, itulah penjelasan singkat mengenai asal-usul, fungsi, dan cara pembuatan gerabah. Grameds juga dapat mengunjungi koleksi buku Gramedia di untuk memperoleh referensi tentang kebudayaan Indonesia lainnya, yaitu senjata tradisional daerah. Berikut ini rekomendasi buku Gramedia yang bisa Grameds baca untuk mempelajarinya secara penuh. Selamat membaca. Temukan hal menarik lainnya di Gramedia sebagai SahabatTanpaBatas akan selalu menampilkan artikel menarik dan rekomendasi buku-buku terbaik untuk para Grameds. BACA JUGA 25 Nama Tarian Daerah dan Asalnya Cabang-Cabang Seni Pengertian dan Contohnya Mengenal Alat-Alat yang Digunakan untuk Membatik Mengenal Lebih Dalam 6 Suku di Pulau Jawa Pengertian Budaya Ciri-Ciri, Fungsi, Unsur, dan Contohnya ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah." Custom log Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda Tersedia dalam platform Android dan IOS Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis Laporan statistik lengkap Aplikasi aman, praktis, dan efisien
Simpulan Pembuatan karya seni rupa dengan media tanah liat dapat menggunakan teknik membentuk. Bahan dasar yang digunakan untuk membuat gerabah adalah tanah liat. Sebelum dibuat gerabah, tanah liat tersebut diproses terlebih dahulu dalam beberapa tahapan. Selain itu, ada juga bahan tambahan lain, yaitu kaolin.
Utusan Malaysia menerbitkan berita dari dalam dan luar negara, terkini, sukan, politik, nasional, gaya hidup, agama, hiburan, koleksi gambar dan video.
Apabilamengikuti kelas tembikar di Atlanta, kebanyakan orang hanya menggunakan roda tembikar, tanah liat, air dan sedikit sayu untuk mencipta karya seni mereka. Tetapi kemudian, terdapat lebih kepada tembikar daripada hanya beberapa perkara yang disebutkan ini. Siaran ini akan membincangkan mengapa anda perlu mengikuti kelas tembikar jika anda bermula sebagai tukang periuk, dan []
Ilustrasi cara membuat reca dari tanah liat. Foto Istock. Reca merupakan satu dari sekian banyak jenis karya seni rupa tiga dimensi. Para artis dapat membuat patung dengan berbagai media, bahan sumber akar, dan juga teknik. Salah satu bahan dasar yang bisa dipakai untuk membuat patung adalah tanah liat. Lahan liat nan digunakan adalah petak yang memiliki tingkat kelenturan nan tinggi. Petak liat yang menyempurnakan kriteria akan mudah dibentuk dan tidak semenjak setelah kering. Teknik yang cocok kerjakan membuat patung semenjak kapling liat adalah teknik butsir dan teknik cetak. Sebagai halnya cara membuat reca bersumber tanah liat dengan kedua teknik tersebut? Teknik Membuat Reca dari Tanah liat Ilustrasi cara membuat patung dari tanah liat. Foto Istock. Dikutip bermula buku Seni dan Budaya oleh Harry Sulastianto, dkk., teknik butsir yakni teknik membentuk arca dengan bahan panjang usus. Caranya dengan mengurangi dan menambah bahan bulan-bulanan semoga boleh takhlik patung yang rupawan. Saat menggunakan teknik ini, harus menggunakan alat bernama butsir dan sudip. Radas ini berfungsi kerjakan mencekit dan menambahkan bahan serta menghaluskan permukaan yang berat dijangkau dengan tangan. Sekiranya menggunakan teknik cetak, para pematung akan menciptakan menjadikan cetakannya telebih lampau. Sesudah itu, mereka akan memasukkan bahan-bahan yang telah dilelehkan ke kerumahtanggaan cetakan. Dikutip dari muslihat Tematik 6 SD Tema 1 maka dari itu Sandy Hermawan dan Sugeng Dumadi, jenis cetakan yang rata-rata dipakai buat menciptakan menjadikan reca dari tanah liat ada tiga jenis, yaitu Tempaan datar digunakan lakukan patung nan memiliki latar datar. Cetak tingkatan digunakan sebaiknya bisa menghasilkan latar yang timbul. Cetak dalam digunakan bikin menghasilkan patung dengan permukaan yang timbul dan memiliki permukaan n domestik. Sehabis memaklumi tekniknya, berikut pengelolaan prinsip mewujudkan patung dari tanah liat yang bisa Anda coba koteng di flat. Ilustrasi cara membuat patung semenjak tanah pekat. Foto Istock. Cara Membuat Arca dari Lahan Liat Dikutip berpunca buku Mewujudkan Reca karya Sue Nicholson dan Much Sofwan Zarkasi, berikut cara mewujudkan patung dari tanah liat 1. Menyiagakan gawai dan bahan Bahan utama yang digunakan ialah tanah liat yang ceria dari rumput, kerikil, dan sempuras. Selain itu, radas-alat yang dibutuhkan ialah pisau, radas butsir, kenap benyot, pahat, cetakan, sundip dan sebagainya. 2. Sebaur Tanah Liat dengan Air Pada tahapan ini, perlu mengamati takaran air nan digunakan. Jika terlalu banyak, tekstur kapling liat akan lembap. Sebaliknya, jika bersisa sedikit, tanah liat akan mudah membeku dan susah dibentuk. 3. Membentuk Patung dari Tanah Luat Anda bisa menunggangi teknik butsir maupun teknik cetakan. Seandainya menunggangi teknik butsir, gunakan meja mengot yang berfungsi untuk memudahkan dalam membentuk patung. Bentuk arca sedikit demi sedikit menggunakan sundip. Setelah itu, Anda bisa menggunakan bantuan alat busir kerjakan menyempurnakan bentuk arca. 4. Pengeringan dan Pembakaran Arca Tanah Liat Setelah dibentuk, patung harus dijemur selama 2-3 musim maupun sesuai dengan kebutuhan dan kondisi sorot. Usahakan menjemur arca pada panggung yang kersang, karena arca bisa berubah lempem takdirnya terkena air. Agar reca tidak mudah lebur, selepas cengkar dapat dibakar menggunakan tungku pembakaran. Suhunya bisa disesuaikan dengan tekstur arca setelah dijemur. Jika tekstur patung sudah layak keras, suhu yang digunakan jangan terlalu tinggi. Hal ini bertujuan agar arca tidak pecah atau rusak. Apabila tekstur patung masih asa lembek, gunakan suhu yang layak janjang, mudahmudahan patung boleh lebih keras dan langgeng.
Gerabahmerupakan karya seni terapan yang difungsikan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat sehari-hari. Gerabah menghasilkan perkakas rumah tangga atau alat rumah tangga seperti kendi, periuk, belanga, tempayan, anglo, celengan, dan benda lainnya. Bahan dasar dari gerabah terbuat dari tanah liat yang kemudian dibakar dengan suhu tertentu pada proses pembakaran.
Membuatperiuk simen memerlukan pengetahuan teknikal yang sedikit dan mereka menarik dan menyeronokkan untuk dibuat. Anda boleh membuatnya dalam hampir apa-apa saiz atau bentuk, dengan menggunakan bahan dan alat sedia ada yang sedia ada, termasuk beberapa perkara yang boleh anda miliki di rumah atau garaj anda. Selepas membuat periuk simen
Secaraberansur-ansur tekan tanah liat ke atas, menerapkan tekanan berterusan sehingga periuk mencapai ketinggian yang dikehendaki. Melangkah ke atas. Jika anda ingin pasu dengan leher yang sedikit lebih luas, tarik jari anda di dalamnya. Lakukan dengan perlahan-lahan. Ambil periuk dari pelarik.
Langkah1: Ukur tepi perimeter hidangan dan berkongsi semua dinding menjadi beberapa bahagian yang sama. Langkah 2. Lampirkan pita kertas supaya permukaan tulang adalah corak khas. Memohon cat, dan dalam beberapa lapisan. Selepas pengeringan, corak pita dikeluarkan. Langkah 3. Dengan bantuan stensil pada periuk tanah liat menambah beberapa gambar.
OJ59. 6p1ezh5n2l.pages.dev/2326p1ezh5n2l.pages.dev/2446p1ezh5n2l.pages.dev/396p1ezh5n2l.pages.dev/2476p1ezh5n2l.pages.dev/1506p1ezh5n2l.pages.dev/606p1ezh5n2l.pages.dev/1436p1ezh5n2l.pages.dev/1846p1ezh5n2l.pages.dev/124
cara membuat periuk dari tanah liat